Rumah Sakit Israel Hancur Dihantam Rudal Iran, Puluhan Orang Terluka
Pada Kamis, 19 Juni 2025, Soroka Medical Center di Beersheba, Israel, menjadi sasaran serangan rudal Iran yang menyebabkan kerusakan parah dan puluhan orang terluka. Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik antara kedua negara.
Serangan Rudal Iran ke Soroka Medical Center
Soroka Medical Center, rumah sakit utama di wilayah selatan Israel yang melayani sekitar satu juta penduduk, dihantam rudal Sejjil yang diluncurkan oleh Iran. Serangan ini menyebabkan beberapa bangsal rumah sakit hancur total, dengan puing-puing berserakan di area parkir dan jalan setapak sekitar rumah sakit. Menurut saksi mata, ledakan tersebut sangat kuat hingga membuat staf rumah sakit terlontar ke belakang. Meskipun sebagian besar pasien telah dievakuasi sebelumnya, serangan ini tetap menyebabkan 71 orang terluka, sebagian besar mengalami luka ringan atau serangan panik saat bergegas mencari tempat berlindung.
Tanggapan Israel dan Reaksi Internasional
Menanggapi serangan ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyalahkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan mengancam akan menargetkan nyawanya. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran, termasuk reaktor air berat di Arak, untuk mencegah produksi plutonium. Serangan ini menyebabkan lebih dari 240 orang terluka di Israel dan memicu ketegangan internasional. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia, menyerukan de-eskalasi dan perundingan kembali mengenai program nuklir Iran.
Dampak Kemanusiaan dan Upaya Pemulihan
Serangan ke Soroka Medical Center mengakibatkan gangguan signifikan terhadap layanan kesehatan di wilayah tersebut. Rumah sakit terpaksa membatasi penerimaan pasien baru hanya untuk kasus-kasus yang mengancam jiwa. Tim medis bekerja keras untuk merawat korban yang terluka, sementara fasilitas yang rusak sedang diperbaiki. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam serangan ini sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dan menyerukan perlindungan terhadap fasilitas medis di zona konflik.
Serangan ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap fasilitas medis dalam situasi konflik bersenjata dan dampaknya terhadap warga sipil yang membutuhkan perawatan kesehatan.